Senin, 24 November 2014
Minggu, 23 November 2014
INOVASI
Meski persaingan bisnis sepatu kian ketat, Taufik Rahman tidak pernah takut kehilangan konsumen. Dia optimistis lantaran produk buatannya diklaim memiliki keunikan dan berkualitas lebih oke dibanding dengan sepatu yang ada di pasaran.
Lantaran memiliki kualitas produk yang terus dijaga dan ditingkatkan, Taufik tidak gentar akan ditinggal pelanggan bila menjalankan strategi usaha dengan menaikkan harga jual. Pada tahun 2009 lalu, Taufik Rahman yang awalnya dikenal sebagai pengusaha kaus kaki ini mulai mengembangkan sayap bisnis dengan masuk ke usaha sepatu kulit.
Alasannya tetap sama, yaitu semua orang pasti menggunakan sepatu. Produk fesyen sepatu kulit khusus laki-laki buatan bapak tiga anak ini langsung disambut baik oleh konsumen. Padahal dia menyasar konsumen kelas menengah atas. “Saat itu saya melihat kalau bersaing di kelas bawah akan sulit. Jadi lebih baik masuk ke pasar atas saja,” katanya kepada KONTAN.
Dia memang menjual sepatunya mulai dari Rp 2,5 juta per pasang. Maklum saja, Taufik menjual keunikan bahan baku sepatu dan kualitas. Produk sepatunya berasal dari kulit binatang, tidak hanya kulit sapi tapi juga dari kulit ikan Nila, kulit ular sanca kembang dan kulit biawak Jawa. Dia sebelumnya juga berhasil mengembangkan sepatu dari serat bambu.
Meski persaingan bisnis sepatu kian ketat, Taufik Rahman tidak pernah takut kehilangan konsumen. Dia optimistis lantaran produk buatannya diklaim memiliki keunikan dan berkualitas lebih oke dibanding dengan sepatu yang ada di pasaran.
Lantaran memiliki kualitas produk yang terus dijaga dan ditingkatkan, Taufik tidak gentar akan ditinggal pelanggan bila menjalankan strategi usaha dengan menaikkan harga jual. Pada tahun 2009 lalu, Taufik Rahman yang awalnya dikenal sebagai pengusaha kaus kaki ini mulai mengembangkan sayap bisnis dengan masuk ke usaha sepatu kulit.
Alasannya tetap sama, yaitu semua orang pasti menggunakan sepatu. Produk fesyen sepatu kulit khusus laki-laki buatan bapak tiga anak ini langsung disambut baik oleh konsumen. Padahal dia menyasar konsumen kelas menengah atas. “Saat itu saya melihat kalau bersaing di kelas bawah akan sulit. Jadi lebih baik masuk ke pasar atas saja,” katanya kepada KONTAN.
Dia memang menjual sepatunya mulai dari Rp 2,5 juta per pasang. Maklum saja, Taufik menjual keunikan bahan baku sepatu dan kualitas. Produk sepatunya berasal dari kulit binatang, tidak hanya kulit sapi tapi juga dari kulit ikan Nila, kulit ular sanca kembang dan kulit biawak Jawa. Dia sebelumnya juga berhasil mengembangkan sepatu dari serat bambu.
Sabtu, 22 November 2014
Perkenalan
Jazmin Collection adalah pendatang baru di dunia fashion di Indonesia. Berawal dari ketertarikan akan jual beli berbagai macam pakaian maka dari sini Jazmin Collection ingin ikut serta meramaikan pasar fashion Indonesia yang tentu saja diiringi dengan inovasi dan sportivitas pelaku usaha di bidang ini.
Kami sangat senang apabila ada yang ingin menjadi mitra kami nantinya. Terima Kasih.
Kami sangat senang apabila ada yang ingin menjadi mitra kami nantinya. Terima Kasih.
Langganan:
Postingan (Atom)